Siapa sangka dengan semangatnya dan terinspirasi dari ayahnya sendiri, Mohamad Alva Priyandhito, pada usia 17 tahun sudah mendapatkan omzet ratusan juta, sekitar Rp. 100.000.000 (seratus juta) per bulan karena berbisnis menjadi distributor sayuran dari petani ke pedagang di pasar. Alva terinspirasi berjualan sayur karena sejak kecil terbiasa ikut ayahnya berjualan sayuran di pasar Playen. Dirinya memulai bisnis dengan berjualan jamur yang dibelinya dari petani jamur di wilayah Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen, yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Alva sendiri sekarang masih berstatus menjadi seorang pelajar di salah satu SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta, SMK Al Hikmah Grubukrubuh, kelas XII jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).
Dari kelas 4 (empat) SD Alva sudah diajari berjualan di sekolah. Alva mengungkapkan semasih kelas 4 SD orang tua dirinya masih berjualan jajanan pasar seperti martabak, dadar gulung, dan molen. Alva sendiri juga berjualan di sekolah menjual jajanan yang dibuat oleh orang tuanya, di kelas 6 SD Ayahnya berganti profesi menjadi penjual sayur di pasar Playen.
”Dari kelas 6 SD saya sudah ikut ayah berjualan, ketika libur sekolah, setelah saya SMK, saya melihat orang tua saya seperti kekurangan pemasok sayur dan saya berinisiatif mencarikan dari petani pada saat saya kelas 2 SMK, karena saya kelas 1 SMP sampai kelas 1 SMK saya mondok di pondok pesantren Al Hikmah Gubukrubuh, setelah saya berada di SMK kelas 2, saya akhirnya menekuni sampingan saya untuk mencari sayur dari petani” ungkap Alva
Alva menuturkan biasanya dirinya menjual jamur tiram, gambas/ceme (oyong), terong, timun, dan cabai, tempat penjualan berpusat di Pasar Playen. Jika panen melebihi kapasitas di pasar tersebut biasanya dirinya menjual ke Pasar Prambanan, Pasar Muntilan, dan Pasar Wonosari.
Membagi Waktu Antara Sekolah Dengan Berwirausaha
Dalam membagi waktu antara sekolah dan berwirausaha menjadi distributor sayuran, Alva mengakui tidak mengalami kendala, karena dari pagi hingga siang dirinya sekolah, namun setelah pulang sekolah tanpa jeda istirahat dirinya langsung mengambil sayuran dari petani, sekitar pukul 5 (lima) sore, dirinya sudah berada di Pasar Playen untuk mengemas sayuran yang akan di jual.
Apa yang dilakukan Alva sangat didukung oleh orang tua dan guru di sekolah asalkan tidak mengganggu jam sekolah. Di SMK sendiri ada pembelajaran khusus kewirausahaan yang sebenarnya selaras dengan apa yang dilakukan oleh Alva.
”Mungkin ketika saya sibuk atau harus pulang lebih awal, sekolah mengizinkan karena sekolah sudah tahu dan faham usaha dari murid-muridnya” ujar Alva
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala SMK Al-Hikmah Grubukrubuh, Bapak Muhamad Rohmadi, S.Ag., M.S.I.
”Kami selalu mendorong untuk anak-anak berwirausaha sesuai yang diinginkannya, contoh Alva yaitu sebagai peloper sayuran dan pada beberapa waktu lalu, dirinya bisa mengikuti worksop dan pelatihan wirausaha di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta. Alva sekaligus diminta untuk membuat proposal dana untuk pengembangan usahanya. Akan tetapi jangan lupa untuk kegiatan bisnis yang dilakukannya saat ini adalah di luar jam sekolah, dan Alva juga sudah memahami bahwa bisnisnya dimulai jam 15.00-20.00, jadi tidak mengganggu waktu pembelajaran di sekolah.” ungkap Rohmadi
Belum lama ini Alva juga mendapatkan penghargaan Apresiasi Wirausaha Belia Momen Ku Siap Berkemas Angkatan 2, Tahun 2023 bersama 91 siswa SMK lainnya.
Rohmadi menyampaikan bahwa Alva sekarang bisa memberdayakan 3 sampai 4 temannya untuk membantu kegiatan bisnis dipasar.
Dukungan Sekolah Bagi Para Siswa
SMK Al Hikmah pada proses pembelajaran sudah menerapkan Kurikulum Merdeka, untuk saat ini di sekolah tersebut mengimplementasikan pada tahap Mandiri Belajar, selain menerapkan kurikulum kepesantrenan. Sekolah pun berupaya dan mendorong kepada guru untuk mengikuti seleksi guru pengerak. Dalam hal proses pembelajaran para guru yang mengajar selalu menekankan kepada seluruh siswa agar dapat siap untuk bekerja dan berwirausaha, jika ingin melanjutkan ke jenjang lebih tingi sekolah pasti mendukung.
”Para siswa, kami dorong untuk selalu siap berwirausaha, melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, dan pastinya siap bekerja seandainya nanti sudah lulus dari SMK Al Hikmah Gubukrubuh” pungkas Rohmadi.
Pihak sekolah pada intinya selalu mendukung apa yang dilakukan para peserta didik, jika hal tersebut baik untuk dirinya dan masa depan. Rohmadi selaku kepala SMK Al Hikmah berharap apa yag dilakukan Alva dapat menginspirasi tema-teman dan adik kelasnya.
Pada kesempatan yang sama Rohmadi juga menyampaikan Alhamdulillah saat ini sudah banyak alumni kami yang sudah mandiri dalam pekerjaan, baik itu sebagai bengkel motor, usaha kecil kecilan makanan khas Gunungkidul (Thiwul ayu), berwirausaha di bidang barang-barang bekas, yang sebagai tukang kayu/mebelair, usaha percetakan, usaha warung bakso dan mie ayam dan masih banyak lagi.”
Penulis : Elva Lestari