Tiga siswa SMKN 4 Pontianak, Kalimantan Barat, Daris Cahyo Adi, Fathur Rahman, dan Abdul Aziziga, berhasil menorehkan sejarah sebagai pengembang roket amatir pertama di Indonesia. Dibimbing oleh PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan tergabung dalam Tim Mengangkasa, roket bernama Roket Nusantara ini berhasil melesat hingga ketinggian 903 meter pada peluncuran perdana, dengan target mencapai 1 kilometer. Uji coba peluncuran roket dilaksanakan pada 16-17 Januari 2025 di Air Weapon Range (AWR), Lumajang, Jawa Timur. Pada fase awal pengujian, ketinggian maksimum yang berhasil dicapai roket hanya sebesar 76 meter. Meski demikian, tim pantang menyerah dan secara konsisten melakukan optimasi desain hingga akhirnya roket tersebut sukses menembus ketinggian di atas 1 kilometer.
Inovasi Teknologi dengan Bahan Lokal
Roket ini dikembangkan menggunakan bahan bakar Ammonium Nitrate Composite Propellant (ANCP) yang ramah lingkungan. Proses pengembangannya memakan waktu 4 bulan, dimulai sejak Oktober 2024. Tim juga menerapkan strategi baru untuk meminimalkan risiko kegagalan, seperti pemasangan mesin roket setelah badan roket terpasang di rel. Salah satu siswa dari SMKN 4 Pontianak, Daris Cahyo Adi, menyampaikan bahwa peluncuran ini merupakan kelanjutan dari peluncuran Roket Bridge pertama pada Januari. Tim Mengangkasa melakukan persiapan matang dan pengujian ulang terhadap seluruh komponen roket, mulai dari sistem avionik, propelan, parasut roket, ignitor, hingga perangkat detonator. Untuk meminimalkan risiko kegagalan, tim menerapkan strategi baru, yaitu memasang mesin roket setelah roket terpasang di rel.
"Hasil peluncuran pada roket kali ini sangat memuaskan karena kami membuktikan bahwa desain kita lumayan stabil dan juga saat diluncurkan pada kesempatan kali ini, roket kita alhamdulillah mencapai target," ujar Daris Cahyo Adi.
Kolaborasi dan Dukungan Satelit
Catatan sejarah roket amatir pertama di Indonesia buatan pelajar SMK ini merupakan bagian dari program Roket Nusantara Batch 2. Tim ini tiga kali menggelar tiga percobaan peluncuran, yaitu peluncuran ke-3, ke-4, dan ke-5 dari rangkaian sebelumnya. Pencapaian bersejarah roket amatir pertama karya pelajar SMK di Indonesia ini merupakan bagian dari Program Roket Nusantara Batch 2. Tim melakukan tiga kali percobaan peluncuran tambahan (ke-3, ke-4, dan ke-5) setelah rangkaian uji sebelumnya. Melalui unggahan resmi PT Pasifik Satelit Nusantara di LinkedIn, Program Batch 2 dirancang untuk mencapai tiga tujuan utama:
-
Mencapai target ketinggian 900 meter,
-
Memulihkan badan roket dan muatan (payload) menggunakan parasut,
-
Menerapkan sistem closed-loop roll control guna menjaga stabilitas arah dan rotasi roket selama penerbangan.
Kolaborasi dengan Tim Bamtara Pans turut memperkuat proyek ini. Mereka menyumbangkan satelit Kensat sebagai muatan roket, menandai integrasi antara teknologi roket dan satelit buatan anak bangsa. Peluncuran ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan roket sebelumnya yang diluncurkan pada Januari 2024.
Karya ini membuktikan bahwa siswa SMK mampu bersaing di bidang sains dan teknologi dan mendorong inovasi pendidikan vokasi. Agus Putranto, perwakilan PT PSN, mengapresiasi dedikasi siswa: “Ini langkah awal untuk membuka peluang pengembangan teknologi antariksa di tingkat pendidikan menengah.”
Penulis: Elva Lestari