SMK Ma’arif Kota Mungkid Pacu Ekonomi Lokal dengan Inovasi Kopi & Gula Berkualitas, Dukung Teaching Factory dan Kewirausahaan Siswa

Oleh Elva Lestari 70

Magelang, Direktorat SMK – Industri food and beverage (FnB) terus menjadi primadona di tengah pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia. Menyikapi hal ini, SMK Ma’arif Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melalui Konsentrasi Keahlian Kimia Industri, meluncurkan produk inovatif berbasis potensi lokal: kopi spesialitas “Moengkopi” dan gula infused jeruk serta jahe “Gendhis”. Kedua produk ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran teaching factory (Tefa), tetapi juga bukti nyata kontribusi SMK dalam mendorong kewirausahaan dan pengembangan ekonomi daerah.

 

 

Inovasi Berbasis Kearifan Lokal

SMK Ma’arif Kota Mungkid memanfaatkan bahan baku lokal Magelang dan Temanggung, daerah penghasil kopi robusta dan arabika terkemuka di Jawa Tengah. Produk Moengkopi diolah dari biji kopi pilihan yang diproduksi oleh 20 petani lokal, dengan kapasitas produksi mencapai 50 kg per bulan. Sementara Gendhis, gula infused jeruk dan jahe, menggunakan sari buah dari kebun jeruk dan jahe organik di lereng Gunung Sumbing. Proses produksi melibatkan 75 siswa Kimia Industri dan Teknik Mesin. “Mesin roasting kopi berkapasitas 10 kg/batch dirancang sendiri oleh siswa Teknik Mesin, dengan efisiensi energi 30% lebih baik daripada mesin konvensional,” jelas Sarah Ayu Aryani, guru Kimia Industri.

 

Zero Waste & Sertifikasi Industri

Komitmen SMK ini tidak hanya pada kualitas, tetapi juga keberlanjutan. Residu dari pembuatan Gendhis diolah menjadi sabun aromaterapi yang dijual sebagai produk sampingan, mengurangi limbah produksi hingga 95%. Kedua produk telah mengantongi sertifikasi halal (MUI) dan P-IRT (Dinas Kesehatan). Moengkopi bahkan telah terdaftar HAKI, sementara Gendhis sedang dalam proses pendaftaran merek. Sejak diluncurkan tahun 2023, produk ini telah terjual lebih dari 1.000 kemasan melalui kafe sekolah, media sosial (@smkmaarifkota_mungkid), dan mitra lokal seperti UMKM Magelang. Uji coba pasar di Pasar Lokal Magelang menunjukkan 85% konsumen menyukai rasa unik Gendhis, terutama saat dipadukan dengan teh atau kopi.

“Kami bekerja sama dengan 3 kafe di Yogyakarta untuk memasarkan Moengkopi. Omzet bulanan mencapai Rp15 juta, dan 30% keuntungan dialokasikan untuk beasiswa siswa kurang mampu,” ungkap Ngungun Bayu Santoso, Kepala SMK Ma’arif Kota Mungkid.

Dalam memperluas distribusi, SMK ini menjajaki kerja sama dengan Dinas Perindustrian Jawa Tengah dan Kadin Magelang. Mereka juga merancang kemasan premium untuk target pasar e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia. “Kami menargetkan ekspansi ke 5 provinsi pada 2025,” tambah Bayu.

Sarah Ayu menambahkan, “Kami sedang mengembangkan varian baru: gula infused serai dan kayu manis, serta kopi single origin dari lereng Sindoro. Harapannya, produk ini bisa go nasional bahkan internasional.”

 

 

Pesan untuk Generasi Muda

“Jangan ragu memilih SMK! Di sini, kami belajar langsung mengolah bahan mentah menjadi produk bernilai tinggi. SMK adalah tempat mimpi bertemu aksi,” kata Dito Pratama, siswa kelas XII Kimia Industri yang terlibat dalam produksi Gendhis.

 

Penulis: Elva Lestari